Supervisi Guru Al Quran Metode UMMI untuk Mewujudkan Generasi Qur’ani

Peningkatan Kompetensi Guru Al Qur’an: Supervisi Guru Al Quran Metode UMMI untuk Mewujudkan Generasi Qur’ani

Pada hari Rabu, 30 September 2024, telah dilaksanakan kegiatan supervisi guru Al Qur’an metode UMMI yang dilakukan oleh UMMI Daerah Madiun. Supervisi ini bertujuan untuk memastikan efektivitas penerapannya di lingkungan madrasah. Dengan supervisi yang dilakukan secara berkala, diharapkan semua aspek dari metode ini dapat dioptimalkan demi peningkatan kemampuan siswa. Kegiatan supervisi ini melibatkan pengamatan langsung terhadap proses belajar mengajar, evaluasi teknik pengajaran, serta umpan balik yang konstruktif bagi para guru. Tim supervisi, yang berasal dari Trainer UMMI Madiun Raya yang diwakili oleh ustdzah Muyasaroh, melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa semua komponen metode UMMI diterapkan dengan baik.

Kegiatan supervisi dari UMMI Madiun Raya dilakukan secara semesteran. Dalam kegiatan ini, supervisor memasuki kelas untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, serta menilai tujuh tahapan mengajar dalam metode UMMI. Indikator keberhasilan pengajaran tidak hanya terletak pada tujuh tahapan tersebut, tetapi juga dilihat dari kualitas bacaan peserta didik, baik pada jilid maupun Al Qur’an. Supervisor juga menilai apakah bacaan peserta didik sudah sesuai dengan standar kualitas bacaan dalam metode UMMI. Selama supervisi, supervisor mencatat hal-hal yang perlu diperbaiki dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk terus semangat dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menghafal Al-Qur’an. Setelah supervisi dilakukan, dilanjutkan dengan evaluasi. Dalam evaluasi ini, supervisor menyampaikan temuan-temuan hasil supervisi serta menjelaskan kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran.

Evaluasi dilakukan dengan dua teknik: evaluasi langsung dan evaluasi tidak langsung. Evaluasi langsung dilaksanakan ketika supervisor menemukan bacaan yang kurang tepat. Dalam hal ini, supervisor akan memberikan contoh perbaikan secara langsung. Sementara itu, evaluasi tidak langsung dilakukan dengan mengadakan pertemuan seluruh pengajar, di mana supervisor menyampaikan hasil supervisi dan membahas hal-hal yang perlu diperbaiki, seperti kurangnya pelafalan mulut, tempo yang terlalu lambat, atau kesalahan dalam lagu tilawah. Dalam pertemuan tersebut, supervisor juga memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditemukan di lapangan. Tujuannya adalah untuk merangsang kepekaan para guru dan melibatkan mereka dalam mencari solusi bersama, sehingga pembelajaran dapat terus ditingkatkan.

Dengan adanya supervisi yang terencana dan sistematis, diharapkan mampu menjadi evaluasi guru Al Quran untuk bisa terus meningkatkan kompetensi dalam mengajarkan Al Qur’an, sehingga anak-anak tidak hanya kemampuan membaca dan menghafal yang meningkat, tetapi juga pengembangan karakter positif dan spiritualitas, sehingga dapat terwujudnya generasi Al Qur’an yang dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top