Diawali tanggal 1 Maret 1959 berdiri Madrasah Diniyah Darul Ulum Doho yang menempati rumah penduduk untuk belajar mengajar, waktu belajar sore hari. Para tokoh pendiri Madrasah Diniyah Darul Ulum antara lain: a. Maryuni, b. K. Damanhuri, c. K. Dawam, d. H. Kusnan, e. H. Wasit Probosaswoyo, S.H, f. H. Soeryono, g. Mardjidi, h. Soeyono.
Kepala Madrasah Diniyah Darul Ulum adalah H. Soeryono. Pada tahun 1961 Madrasah Diniyah Darul Ulum mulai masuk pagi dan nama berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum. Pada tahun itu pemerintah memberi bantuan guru dinas (DPK) dari Departemen Agama yaitu ibu Subariyah. Seiring dengan itu siswa semakin bertambah. Pada tahun 1963 masyarakat berhasil membangun gedung secara swadaya sebanyak 4 ruang. Pada tahun 1973 Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum Doho berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Doho Fillial MIN Klagenserut. Pada tahun 1976/1977 pemerintah memberi bantuan rehab pertama yaitu 3 ruang, karena kelas yang lama digunakan Madrasah Tsanawiyah sedangkan kelas baru pindah keutara jalan dekat Masjid. Pada tahun 1978 pemerintah memberi bantuan rehab kedua yaitu 2 ruang dan kantor diutara masjid. Pada tahun 1983 jabatan kepala Madrasah yang di emban H. Soeryono sejak berdiri tahun 1959 dilepaskan, karena beliau terpilih menjadi Kepala Desa Doho mulai tahun 1983 sampai dengan 2001 yaitu dua periode jabatan kepala desa. Sejak tahun 1983 jabatan Kepala Madrasah diemban oleh Mardjidi, A.Ma. Pada tahun 1983 /1984 pemerintah memberi bantuan rehab ketiga yaitu 3 ruang kelas disebelah barat. Pada tahun 1990 siswa meningkat pesat jumlah mencapai 300 lebih.
Pada tanggal 8 Juli 1994 berdiri yayasan Darul Ulum Doho, yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial. Tokoh pendiri Yayasan Darul Ulum antara lain: a. H. Wasit Probosaswoyo, S.H, b. Sardji, B.A, c. H. Kusnan, d. Tauhid, e. H. Soeryono, f. Drs. H. Nurhadi, g. Badjuri B.A, h. Bibit Ruslani, S. Ag, i. Thohirin, j. Mardjidi, A. Ma.
Pada tahun 1996/1997 masyarakat Doho berhasil mengadakan swadaya pembelian tanah di dukuh Ngempon Doho bagian selatan seluas 2565 m2. pada tahun itu juga berhasil dibangun 3 ruang dan kantor untuk RA Perwanida dan kelas I MI. Gedung baru ini dibangun dengan tujuan agar siswa dari wilayah selatan bisa lebih dekat sekolah di MI Doho.
Berdasarkan SK dari Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 107 Tahun 1997 Tanggal 17 Maret 1997 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Doho Fillial MIN Klagenserut berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Doho dengan Kepala Madrasah Mardjidi, A. Ma. Pada tahun ajaran baru 1998/1999 siswa MIN Doho diboyong pindah ke Ngempon Doho Selatan. Karena ruang kelas tidak mencukupi, maka tiga kelas menempati rumah warga untuk belajar mengajar. Pada tahun 1999/2000 pemerintah memberi bantuan pembangunan ruang kelas baru (RKB) dua lokal dan satu lokal kecil. Sehingga siswa yang menempati rumah warga untuk belajar mengajar bisa menempati ruang kelas baru. Pada tanggal 31 Desember 2003, Mardjidi, A. Ma. purna tugas karena usia telah mencapai 60 tahun.
Mulai tahun 2004 kepala MIN Doho digantikan oleh Drs. Edy Purwanto. Walaupun Mardjidi, A. Ma. sudah purna tugas, tetapi beliau masih tetap mengabdi (mengajar) sampai sekarang (2010). Pada tahun 2009 Drs. Edi Purwanto dimutasi ke MIN Bancong dan digantikan Bapak Yeni Kriswanto, S.Pd.I. Kemudian pada tahun 2010 Bapak Yeni Kriswanto, S.Pd.I dimutasi ke MI Nurul Huda Sawahan, dan digantikan oleh Bapak Fahrurrozi.
Pada tahun 2005 MIN Doho bersama masyarakat berhasil membangun mushola denga cara swadaya, setelah sebelumnya mendapat wakaf mushola dari bapak Latif. Rabithah Alam Islami dari kedutaan besar Arab Saudi di Jakarta juga membantu pembangunan mushola ini berupa material dan tenaga tukang/kuli 5 orang.
Pada tahun 2006 mendapat proyek pengadaan RKB 3 ruang dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Timur lengkap dengan meubelair. Pada akhir tahun 2006 mendapat proyek APBNP dari DIKNAS Pusat berupa: Buku Ajar, Buku Perpustakaan, Media Pembelajaran, Komputer dan Wireless. Pada tahun 2007 mendapat proyek pengadaan tanah dari KANWIL Depag Propinsi Jawa Timur seluas 3601 m2. Pada pertengahan tahun 2007 mendapat proyek DAK ( Dana Alokasi Khusus ) dari DIKNAS Pusat berupa rehab dan pengadaan buku serta media pembelajaran.
Untuk peningkatan SDM guru pada liburan semester I tanggal 21-24 Januari 2007 bekerja sama dengan KPI Surabaya mengadakan pelatihan guru matematika. Menurut rencana liburan semester II tanggal 2 sampai 5 Juli 2007 bekerja sama dengan KPI Surabaya akan mengadakan pelatihan guru sains (IPA).
Pada tahun 2008 mendapat proyek 2 RKB, tahun 2010 mendapat proyek lagi yaitu 2 RKB dan 1 Perpustakaan, serta rehab 4 ruang. Pada tahun 2014 mendapat proyek 1 ruang perpustakaan. Alhamdulilah akhir tahun 2017 mendapatkan lagi proyek 1 RKB. Demikian sejarah singkat MIN DOHO mulai tahun 1959 sampai dengan 2017.
MIN 4 Madiun berada di lingkungan budaya Agama yang beraneka ragam. Hal ini menambah referensi Madrasah untuk memperkaya siswa akan budaya di lingkungan terdekatnya. Keberadaan lembaga pendidikan lain seperti RA/TK, Madrasah Diniyah dan TPQ di lingkungan MIN 4 Madiun menjadi potensi lain yang bisa dimanfaatkan Madrasah untuk menambah wawasan siswa MIN 4 Madiun. Keberagaman daerah asal dan profesi orang tua siswa pun memberikan dukungan terhadap proses belajar mengajar.
MIN 4 Madiun menerapkan beberapa kegiatan pembiasaan kepada peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan seluruh warga MIN 4 Madiun dalam rangka membentuk budaya madrasah yang islami, berakhlakul karimah, serta berbudaya dan berwawasan lingkungan. Adapan kegiatan pembiasaan ini seperti : (a) Pembiasaan “Senyum, Sapa, Salam”; (b) Pembiasaan do’a pagi dan hafalan di halaman Madrasah;
(c) Tadarus Al-Qur’an 10 menit sebelum pelajaran dimulai; (d) Shalat Dzuhur Berjamah; dan lain-lain.
MIN 4 Madiun merupakan lembaga di bawah naungan Kementerian Agama yang beralamatkan di Jalan Ki Hajar Dewantara No. 26 Desa Doho Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Adapun lokasi MIN 4 Madiun terletak pada geografis yang sangat cocok untuk proses belajar mengajar yang terletak di tengah pemukiman penduduk. Madrasah Ibtidaiyyah ini dibangun dengan pertimbangan tata letak bangunan yang memberikan kenyamanan untuk belajar dan bermain. Hal ini dapat di lihat dari tata letak ruang belajar yang agak jauh dari jalan raya sehingga kebisingan dari kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang melintasi jalan raya dapat diminimalisir dan siswa tetap belajar dengan nyaman dan tenang.
Adapun batas–batas dari lokasi MIN 4 Madiun adalah sebelah utara berbatasan dengan jalan sebelah barat berbatasan dengan kebun sebelah selatan berbatasan dengan kebun, sebelah timur berbatasan dengan makam.
Identitas Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Madiun terangkum pada keterangan berikut ini :
Curabitur vehicula tincidunt sapien velcac dolore laudantium.